top of page

7 Perbedaan Haji dan Umrah yang Perlu Dipahami Setiap Muslim


Foto haji dan umroh

Bagi umat Muslim, ada dua bentuk ibadah ke Tanah Suci yang sering menjadi perhatian, yaitu haji dan umrah. Meski keduanya sama-sama dilakukan di Makkah, ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu diketahui. Dari hukum, rukun, hingga waktu pelaksanaan, mari kita pelajari bersama perbedaannya.


1. Hukum Ibadah

Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam, yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Kewajiban ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, Surah Ali Imran ayat 97:

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."


Di sisi lain, umrah dianggap sunnah muakkad menurut mazhab Maliki dan Hanafi, sementara mazhab Syafi’i dan Hanbali menganggapnya sebagai wajib. Ini berarti umrah sangat dianjurkan, tetapi tidak seketat haji dalam hal kewajiban.


2. Rukun Ibadah

Haji memiliki beberapa rukun yang harus dipenuhi, seperti ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa’i, dan tahallul. Umrah, meski serupa, tidak melibatkan wukuf di Arafah, yang merupakan salah satu pembeda utama.


3. Waktu Pelaksanaan

Haji hanya dapat dilakukan pada bulan-bulan tertentu, yaitu antara 1 Syawal hingga 13 Dzulhijjah, dengan puncak pelaksanaan wukuf pada 9 Dzulhijjah. Sebaliknya, umrah bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu seperti 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyrik.


4. Penyelenggara Ibadah

Di Indonesia, penyelenggaraan haji diatur oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Haji reguler dan Haji Khusus memiliki prosedur yang berbeda, tetapi tetap di bawah pengawasan pemerintah. Umrah, di sisi lain, bisa dilakukan melalui agen travel berizin yang disebut PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah).


5. Lokasi Ibadah

Haji tidak hanya melibatkan Makkah tetapi juga lokasi-lokasi lain seperti Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Sedangkan umrah hanya terbatas pada Makkah dan Madinah.


6. Durasi Pelaksanaan

Durasi haji lebih panjang, biasanya sekitar 40 hari bagi jamaah reguler dari Indonesia, meskipun ritual utama hanya berlangsung 4-5 hari. Umrah, sebaliknya, lebih singkat dan biasanya selesai dalam 2-3 jam, dengan total perjalanan berkisar antara 9 hingga 12 hari.


7. Biaya Ibadah

Biaya haji biasanya lebih tinggi karena durasi dan kompleksitas ibadah. Terdapat berbagai paket, mulai dari Haji Reguler hingga Haji Plus. Umrah lebih terjangkau, dengan biaya mulai dari Rp25 juta, tergantung pada fasilitas dan jadwal perjalanan.


Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih siap dalam merencanakan ibadah ke Tanah Suci. Jika dana belum mencukupi, ada solusi syariah yang bisa membantu, seperti layanan Pembiayaan Porsi Haji dan Pembiayaan Wisata Religi dari Pegadaian. Dengan menyerahkan emas sebagai jaminan, Anda bisa mewujudkan impian beribadah di Tanah Suci sesuai syariat Islam.


Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 197:

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya."


Dengan persiapan yang matang, niat yang tulus, dan ikhtiar yang benar, mari kita raih berkah dari ibadah haji atau umrah.

Ā 
Ā 
Ā 

Komentar


bottom of page