Apa Saja Syarat dan Proses untuk Melaksanakan Ibadah Umrah bagi Wanita?
- Abeeda business
- 15 Okt 2024
- 3 menit membaca
Umrah adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat diidamkan oleh umat Muslim, termasuk para wanita. Namun, ada beberapa syarat khusus dan aturan yang perlu diperhatikan oleh wanita yang ingin menunaikan ibadah ini. Artikel ini akan mengulas secara rinci tentang syarat-syarat serta proses umrah bagi wanita agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan sah menurut ketentuan.

1. Ditemani Mahram
Salah satu syarat penting bagi wanita yang ingin melakukan umrah adalah harus ditemani oleh mahram. Mahram adalah laki-laki yang tidak boleh dinikahi, seperti ayah, saudara laki-laki, atau suami. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
"Seorang wanita tidak boleh melakukan perjalanan kecuali bersama mahram."(HR. Bukhari dan Muslim).
Mahram berfungsi sebagai pendamping dan pelindung bagi wanita selama perjalanan umrah. Namun, dalam beberapa kondisi khusus, seperti wanita berusia di atas 45 tahun dan dalam grup perjalanan resmi, syarat ini dapat sedikit dilonggarkan sesuai kebijakan pemerintah Arab Saudi.
2. Masa Haid dan Tata Cara Ibadah
Wanita juga perlu memperhatikan masa haid saat merencanakan ibadah umrah. Menurut syariat, wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah. Namun, wanita yang sedang haid tetap diperbolehkan melakukan ibadah-ibadah lain, seperti membaca doa, berzikir, atau shalat setelah suci dari haid.
Jika haid datang saat sedang dalam perjalanan atau ketika sudah berada di Tanah Suci, wanita tersebut dapat menunggu sampai suci dari haid untuk menyelesaikan tawaf dan sa'i. Jika haid berlanjut hingga sebelum meninggalkan Makkah, jemaah wanita dapat menunda tawaf ifadah sampai suci atau sesuai dengan fatwa ulama.
3. Berpakaian Sesuai Ketentuan (Menutup Aurat)
Sama halnya dengan pria, wanita juga diwajibkan untuk mengenakan pakaian ihram saat melaksanakan umrah. Namun, tidak ada aturan khusus mengenai warna pakaian ihram untuk wanita. Yang penting, wanita harus memastikan pakaian yang dikenakan menutupi seluruh aurat, longgar, tidak transparan, dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh.
Kepala dan rambut juga wajib ditutupi dengan kerudung atau jilbab. Namun, penting untuk diingat bahwa wanita tidak diperbolehkan menutup wajah dengan cadar atau memakai sarung tangan selama dalam keadaan ihram, sesuai dengan hadis:
"Seorang wanita dalam ihram tidak boleh memakai cadar dan tidak boleh memakai sarung tangan."(HR. Bukhari).
4. Niat dan Tata Cara Umrah yang Sama dengan Laki-laki
Dalam hal niat dan tata cara ibadah umrah, tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Niat dilakukan di miqat (titik awal ihram), kemudian dilanjutkan dengan melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran, dilanjutkan dengan sa'i (lari-lari kecil) antara bukit Shafa dan Marwah, dan terakhir tahallul (memotong sebagian rambut).
Tahallul bagi wanita dilakukan dengan memotong sedikit ujung rambut, biasanya sepanjang ruas jari, untuk menyimbolkan keluar dari keadaan ihram. Meskipun prosesnya sama, wanita harus menjaga kehormatan dengan selalu mengenakan pakaian yang menutup aurat dengan baik.
5. Kondisi Fisik dan Kesehatan
Wanita yang hamil atau memiliki kondisi kesehatan tertentu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melaksanakan umrah. Sebab, kondisi fisik yang baik sangat penting mengingat ibadah umrah membutuhkan stamina yang cukup. Perjalanan jauh, perubahan cuaca ekstrem, dan aktivitas fisik yang berat selama umrah bisa mempengaruhi kesehatan, terutama bagi wanita hamil atau yang memiliki penyakit kronis.
6. Berdoa dan Menjaga Sikap Selama Ibadah
Selama menunaikan ibadah umrah, wanita juga dianjurkan untuk selalu menjaga sikap dan perilaku. Kesopanan dan kerendahan hati sangat penting selama di Tanah Suci. Menghindari kerumunan besar, menjaga jarak aman dari pria non-mahram, serta tidak terlibat dalam percakapan yang sia-sia merupakan bagian dari adab yang harus dijaga. Wanita juga dianjurkan untuk selalu memperbanyak doa, zikir, dan memohon ampunan kepada Allah selama menjalankan ibadah umrah.
Ibadah umrah bagi wanita memang memiliki beberapa aturan dan syarat khusus yang berbeda dengan pria, terutama terkait dengan mahram dan masa haid. Namun, dengan persiapan yang matang dan mengikuti syariat yang telah ditetapkan, setiap wanita Muslimah dapat melaksanakan ibadah umrah dengan khusyuk dan sempurna. Pastikan untuk mematuhi semua aturan dan menjaga niat agar ibadah diterima di sisi Allah SWT.




Komentar