top of page

Etika dan Adab di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah adalah dua masjid paling suci bagi umat Islam. Keduanya memiliki keistimewaan khusus, dan banyak hadits yang menekankan keutamaan beribadah di kedua masjid ini. Sebagai tamu Allah, setiap jamaah perlu menjaga etika dan adab selama beradab di dalam maupun di sekitar masjid tersebut. Berikut adalah panduan etika yang sebaiknya diterapkan oleh setiap pengunjung, untuk menjaga kesakralan dan kehormatan tempat suci ini.


Etika dan Adab di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
1 Berniat Ikhlas Untuk Beribadah

Saat memasuki Masjidil Haram atau Masjidil Nabawi. niatkan dengan ikhlas bahwa kedatangan Anda adalah untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk sekedar berwisata atau mengambil foto. Rasulullah ļ·ŗ bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya" (HR. Bukhari dan Muslim).


2 Memakai Pakaian yang Sopan dan Bersih

Adab berpakaian sangat penting ketika berada di masjid, terutama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Jamaah dianjurkan memakai pakaian yang sopan, bersih, dan menutupi aurat sesuai dengan aturan Islam. Bagi laki-laki, disarankan untuk mengenakan pakaian yang tidak ketat dan menutupi bagian atas tubuh dengan baik, sementara bagi perempuan dianjurkan mengenakan jilbab dan pakaian yang tidak mencolok.


3 Menjaga Ketertiban dan Ketentraman

Kedua masjid ini selalu ramai dengan jamaah dari berbagai penjuru dunia, sehingga penting untuk selalu menjaga ketertiban. Hindari berteriak atau membuat keributan yang bisa mengganggu kenyamanan orang lain. Ingatlah bahwa Masjidil Haram danb Masjidil Nabawi adalah tempat untuk berdzikir dan berdoa dengan khusyuk.


4 Tidak Mengambil Foto Berlebihan

Meskipun mungkin tergoda untuk mengambil foto, terutama saat berada di deket Ka'bah atau di Raudhah, usahakan untuk tidak mengambil gambar berlebihan. Pengambil foto yang berlebihan dapat mengganggu orang lain dan mengurangi kekhusyukan beribadah. Selain itu, beberapa area mungkin memiliki larangan foto untuk menjaga ketenangan dan kekhidmatan.


5 Mengutamakan Orang yang ingin Beribadah

Ketika berada di Masjidil Haram atau Masjidil Nabawi, utamakan orang yang ingin beribadah, terutama di area sekitar Ka'bah dan Raudhah. Jangan berlama-lama di tempat yang ramai jika tidak sedang beribadah agar orang lain bisa memiliki kesempatan untuk medekat dan beroda.


6 Berperilaku Tenang dan Tidak Terburu-buru

Karena banyaknya jamaah yang beribadah, berperilaku tenang dan sabar adalah sikap yang sangat dihargai. Hindari saling dorong atau terburu-buru, terutama ketika hendak mencium Hajar Aswad atau saat keluar dari masjid. Bersikap sabar dan tenang menunjukkan kesopanan dan adab yang baik.


7 Menghormati Jamaah Lain dengan Berbagai Tempat

Selalu ada banyak jamaah yang ingin mendekat ke tempat-tempat tertentu seperti Raudhah atau Maqam Ibrahim. Jika sudah cukup lama berada di tempat tersebut, berikan kesempatan kepada jamaah lain untuk mendekat dan berdoa.


8 Tidak Berjualan atau Mengiklankan Apapun di Dalam Masjid

Menghormati masjid berarti tidak melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan ibadah, termasuk menjual barang atau menyebarkan iklan. Masjid adalah tempat untuk beribadah dan berdzikir, bukan tempat transaksi.


Menjaga adab di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bukan hanya kewajiban setiap Muslim, tetapi juga cara untuk menghormati tempat yang dianggap paling suci dalam Islam. Dengan menerapkan etika dan kesopanan, kita tidak hanya menghormati tempat suci ini tetapi juga mencerminkan akhlak yang baik sebagai seorang Muslim.


Adab dan etika ini bisa dipraktikkan oleh siapa saja yang mengunjungi Makkah dan Madinah. Baik saat melaksanakan ibadah haji, umrah, atau sekedar berziarah, menjaga adab dan sopan santun di kedua masjid ini akan membuat pengalaman ibadah lebih tenang dan bermakna.

Ā 
Ā 
Ā 

Comments


bottom of page