Wajib Tahu! Ini Bedanya Rukun dan Wajib Haji yang Sering Diabaikan
- Abeeda business
- 28 Agu 2024
- 3 menit membaca
Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik dari segi finansial, fisik, maupun keamanan. Dalam pelaksanaannya, haji memiliki beberapa rukun dan wajib yang harus dipenuhi oleh jemaah agar ibadah hajinya sah. Meskipun sering kali terdengar serupa, rukun dan wajib haji memiliki perbedaan mendasar. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara keduanya, serta dalil-dalil yang mendasarinya.

Pengertian Rukun Haji
Rukun haji adalah amalan-amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat digantikan dengan denda atau dam. Jika salah satu rukun haji tidak dilakukan, maka hajinya tidak sah. Ada lima rukun haji yang harus dipenuhi:
Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji atau umrah dengan mengenakan pakaian ihram dan menjauhi hal-hal yang dilarang selama dalam kondisi ihram. Dalil yang mendasari rukun ini terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan."(HR. Bukhari dan Muslim)
Wukuf di Arafah
Wukuf adalah rukun yang paling utama dalam haji. Wukuf dilakukan di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari. Rasulullah SAW bersabda:
"Haji itu adalah wukuf di Arafah."(HR. Tirmidzi dan Nasai)
Thawaf Ifadah
Thawaf ifadah adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali setelah wukuf di Arafah. Thawaf ini merupakan salah satu rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:
"Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)."(QS. Al-Hajj: 29)
Saāi
Saāi adalah berjalan kaki antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Saāi dilakukan setelah thawaf ifadah. Dalilnya terdapat dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi'ar Allah."(QS. Al-Baqarah: 158)
Tahallul
Tahallul adalah mencukur atau memotong rambut setelah pelaksanaan haji. Ini adalah simbol berakhirnya larangan-larangan selama ihram. Dalilnya terdapat dalam Al-Qur'an:
"Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka memenuhi nazar-nazar mereka."(QS. Al-Hajj: 29)
Pengertian Wajib Haji
Wajib haji adalah amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, namun jika ada yang terlewat atau tidak dilakukan, hajinya tetap sah, namun jemaah tersebut wajib membayar dam (denda). Berikut adalah beberapa wajib haji:
Ihram dari Miqat
Jemaah haji harus memulai ihram dari miqat, yaitu batas tempat yang telah ditentukan. Jika tidak memulai ihram dari miqat, maka harus membayar dam. Dalilnya adalah hadits Rasulullah SAW:
"Dan (tempat mulai ihram) miqat ini adalah bagi penduduk kota tersebut dan juga bagi orang yang melewatinya, bagi orang yang ingin haji dan umrah."(HR. Bukhari dan Muslim)
Mabit di Muzdalifah
Mabit adalah menginap di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah setelah wukuf di Arafah. Wajibnya mabit ini berdasarkan firman Allah SWT:
"Kemudian apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram (Muzdalifah)."(QS. Al-Baqarah: 198)
Melontar Jumrah
Melontar jumrah adalah melemparkan batu kecil ke tiga tiang di Mina pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ini adalah simbol perlawanan terhadap setan dan harus dilakukan sesuai ketentuannya. Dalilnya adalah hadits Nabi Muhammad SAW:
"Kalian harus mengambil manasik haji dari aku."(HR. Muslim)
Mabit di Mina
Mabit di Mina adalah menginap di Mina pada malam-malam hari tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ini juga merupakan wajib haji yang harus dipenuhi.
Thawaf Wadaā
Thawaf wada' adalah thawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah. Thawaf ini wajib dilakukan oleh setiap jemaah kecuali bagi wanita yang sedang haid atau nifas. Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah seorang pun dari kalian keluar (meninggalkan Mekkah) sebelum thawaf wadaā."(HR. Muslim)
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara rukun dan wajib haji sangat penting bagi jemaah agar bisa melaksanakan ibadah haji dengan benar dan sempurna. Rukun haji adalah amalan yang tidak bisa ditinggalkan, sementara wajib haji adalah amalan yang bisa diganti dengan membayar dam jika terlewat. Dengan memahami kedua hal ini, jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya dengan lebih khusyuk dan sempurna, sesuai dengan tuntunan syariat Islam.




Komentar